Kalah Lawan Belanda, Jerman Bisa Degradasi

Selasa, 16 Oktober 2018 - 09:43 WIB
Kalah Lawan Belanda, Jerman Bisa Degradasi
Kalah Lawan Belanda, Jerman Bisa Degradasi
A A A
PARIS - Masa depan Joachim Loew bersama tim nasional Jerman semakin tidak jelas. Juru taktik berusia 58 tahun tersebut menjadi bulan-bulanan media lantaran kinerja Der Panzer terus merosot dan terancam terdegradasi ke League B.

Loew ditekan secara brutal media Jerman pascatumbang 0-3 dari Belanda pada laga kedua UEFA Nations League A Grup 1, Minggu (14/10). Harian terlaris Jerman Bild mengeluarkan kritik pedas. Mereka menganggap Loew sudah tidak pantas lagi menangani tim.

“Loew di bawah standar. Gangguan setelah pertanyaan mengenai masa depannya sebagai pelatih tim nasional,” tulis Bild.

Begitu juga dengan harian Welt . Mereka menyindir pelatih berusia 58 tahun itu membawa Jerman mundur karena kua litas permainan semakin jauh dari harapan. “Kalah 0-3 dari Belanda, Jerman terlihat seperti tim medioker Eropa,” kata Welt.

Kemarahan publik Jerman bukan tanpa alasan. Kalah 0-3 menjadi kekalahan terbesar Der Panzer sepan jang sejarah pertemuan dengan Belanda. Produktivitas Jerman pun menurun drastis. Manuel Neuer dkk tidak mampu mencetak gol di tiga laga kompetitif terakhirnya.

Sangat wajar jika publik mulai meragukan kemampuan Loew. Saat menggantikan Juergen Klinsmann pada 12 Juli 2006, Loew dikenal sebagai pelatih revolusioner dan kerap mengorbitkan talenta-talenta muda.

Prestasi tertingginya adalah membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 dan Piala Konfederasi 2017. Seiring waktu berjalan, pemainpemain itu telah menginjak usia matang dan Loew terus memberikan kepercayaan besar.

Loew bahkan terus memberikan slot terhadap para pemain senior dan tetap memasukkan mereka ke skuad meski kurang fit karena cedera. Sayangnya, idealisme juru taktik kelahiran Schonau tersebut tidak selamanya berjalan baik. Pemain-pemain tersebut tidak optimal.

Loew seakan menutup mata dengan talenta muda. Akibatnya, Jerman babak belur di Piala Dunia 2018. Mereka tersingkir lebih awal lantaran hanya menjadi juru kunci Grup F.

Namun, Loew tak mau sendirian menjadi korban. Seusai menelan kekalahan memalukan dari Belanda, Loew berbalik mempertanyakan komitmen para pemain senior yang dianggapnya gagal bereaksi dan menunjukkan performa terbaik.

“Anda dapat melihat kepercayaan diri hilang dalam beberapa tahun terakhir. Kami kehilangan arah. Dalam 10 menit terakhir, pemain harus bertanggung jawab dan tidak berlari seperi ayam kehilangan kepala. Kami membawa kekalahan pahit ini pada diri kami sen diri,” kata Loew dilansir sport24.

Mantan pelatih Austria Wien itu harus melakukan pembenahan signifikan agar bisa mengangkat performa Jerman. Kesempatan itu terbuka saat mereka bertandang ke Stade de France, markas Prancis pada laga ketiga UEFA Nations League A Grup A, dini hari nanti. Jika mereka kalah, Belanda bisa menundukkan Prancis pada 11 November mendatang, maka Jerman bisa terdegradasi ke League B.

Jerman tentu tidak ingin pulang dengan membawa malu. Sebab performa sang tuan rumah terus konsisten. Tim berjuluk Les Bleus belum terkalahkan dalam 14 laga terakhirnya di semua kompetisi. Sepanjang 2018, mereka baru menelan satu kekalahan.

Skuad Prancis juga dihuni pemain-pemain berkualitas. Salah satu yang harus diwaspadai Kylian Mbappe. Bomber Paris Saint Germain (PSG) itu menjadi inspirator saat Prancis menahan Islandia 2-2 di laga uji coba, Jumat (12/10).

Masuk sebagai pemain pengganti, Mbappe berkontribusi besar dengan memaksa bek Islandia, Holmar Orn Eyjolfsson, melakukan gol bunuh diri (86). Dia turut menyumbangkan gol lewat eksekusi penalti (90). Masalahnya, Pelatih Didier Deschamps mengatakan, Mbappe tidak berada dalam kondisi fit karena mengalami cedera.

Namun, dia menilai penyerang berusia 19 tahun tersebut telah membaik dan siap diturunkan melawan Jerman. “Dia mengkreasikan jarak dan bahaya bagi lawan. Itu adalah karakter yang menjadi ciri khasnya. Dia membawa kecepatan dan presisi ke dalam tim. Itu membuat kami semakin kuat dan kompetitif,” kata Loew.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6409 seconds (0.1#10.140)